Senin, 21 Oktober 2024

SMA Kosgoro Karawang Diduga Anomali Data Siswa

SMA Kosgoro Karawang Diduga Anomali Data Siswa



KARAWANG, infonewsnusantara.net

SMA Kosgoro Karawang diduga anomali data siswa, tidak sesuai antara data real dengan data siswa cut off Dapodik per 31 Agustus 2024.

Ketika dikonfirmasi diruang kerjanya pada Senin, 21/10/2024, kepala sekolah SMA Kosgoro Karawang, Siti Aisyah mengatakan, " Siswa kami ada 60 orang, ya masih standar, "katanya.

Lanjutnya, "Jumlah guru yang ada di sekolahnya sebanyak 13 orang, dari 13 guru itupun ada yang mengajar di sekolah lain, "terangnya.

Yang dijelaskan Siti Aisyah selaku kepala sekolah SMA Kosgoro Karawang tidak sesuai apa yang ada di dapodik, tercatat di dapodik untuk jumlah siswa sebanyak 100 orang dan jumlah guru 0 (kosong) Jumlah Tendik 2 (dua).

Menurutnya dana BOSP persiswa sebesar Rp. 450 ribu, per semester dan dalam satu tahun mendapatkan Rp. 900 ribu.

"Siswa siswi di SMA Kosgoro ada 60 murid dengan mendapatkan bantuan Bos sebesar Rp. 450 ribu per semester jadi dalam satu tahun mendapatkan sebesar Rp. 900 ribu/siswa, "ucap Kepsek Siti Aisyah.

Sedangkan, apa yang dikatakan kepala sekolah SMA Kosgoro Karawang tersebut sangat menyimpang pada kenyataannya, padahal yang diberikan pemerintah untuk dana BOSP sebesar Rp. 1.740.000an untuk jenjang SMA/SMK,

Dari data dapodik terlihat jumlah murid di SMA Kosgoro Karawang tersebut ada 100 Murid dan menerima BOSP kurang lebih sebesar Rp. 1.740.000an/Siswa pertahun, belum lagi dari dana BPMU, ini jumlah yang sangat fantastis.

Tak hanya bantuan BOSP saja yang di terima oleh SMA Kosgoro Karawang tapi ada juga dana BPMU dari pemerintah.

Kepala sekolah SMA Kosgoro Karawang Siti Aisyah, pada awalnya menjelaskan bahwa sekolahnya hanya menerima Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) saja.

Setelah di tanya lebih lanjut akhirnya Siti Aisyah mengakui bahwa SMA Kosgoro mendapatkan BOSP dan BPMU hanya saja besaran uang yang di terima dari BPMU ia enggan menyebutkan nominalnya terkesan ada yang di tutupi.

Keterangan kepala sekolah SMA Kosgoro Karawang, Siti Aisyah selalu berbelit Belit, dari besaran dana BOSP , BPMU, serta jumlah siswa real kali ini dia mengatakan bahwa siswa siswi yang ada sekitar 110 murid, padahal jelas data siswa cut off dapodik berjumlah 100 orang.

"Dari jumlah 110 murid tersebut ada yang belajar di sekolah lain diantaranya di SMA IMAN dan SMA Insan Harapan, "terangnya.

Menurut Siti Aisyah SMA IMAN dan SMA Insan Harapan di Kabupaten Karawang belum ada ijin operasionalnya.

"Walaupun belum ada ijin operasionalnya dua SMA tersebut boleh menerima siswa dan Ijazahnya SMA Kosgoro Karawang, hal ini sudah diketahui dan diijinkan oleh dinas pendidikan, "imbuhnya.

Layak dipertanyakan, perbedaan data antara Dapodik dan jumlah real siswa SMA Kosgoro Karawang, hal tersebut diduga berbau korupsi dan dapat merugikan keuangan negara, yang dibayar dari pajak rakyat. (br/red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Infonews Nusantara | All Right Reserved